Rabu, 30 Januari 2013

Menahan Marah Bisa Sebabkan Serangan Jantung



Terkadang penyakit tak hanya berasal dari hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga mental. Kebanyakan orang tak menyadari bahwa penyakit yang mereka derita berasal dari rasa 'sakit' secara psikologis. Seperti halnya amarah, rasa cemas, dan ketakutan.
Penelitian di jerman menunjukkan bahwa kebiasaan memendam amarah, ketakutan, dan rasa cemas adalah penyebab penyakit kardiovaskular, serangan jantung, dan stroke, seperti dilansir oleh NBC News (29/01).
Peneliti di Health Psychologies mengamati 22 penelitian yang melibatkan 6.000 pasien dan menemukan bahwa kebanyakan orang menahan amarah mereka ketika berurusan dengan hal-hal yang membuat depresi. Mereka menemukan bahwa orang yang sering menahan kemarahan mereka memiliki detak jantung yang lebih cepat.
Selain itu, meski pasien tidak menunjukkan tanda-tanda cemas, sebenarnya tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda ketakutan dan stres, seperti peningkatan hormon cortisol dan berkeringat, ungkap peneliti Marcus Mund, profesor di Friedrich Schiller University Jena, Jerman.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sebuah eori menyatakan bahwa ketika seseorang menekan perasaan negatif, salah satu bagian sistem saraf, yaitu hypotalamic pituitary menjadi hiperaktif. Bagian sistem saraf ini akan melepaskan hormon stres, yaitu cortisol, yang lebih banyak dan meningkatkan tekanan darah.
Peneliti di Aichi University, jepang menyarankan agar seseorang berjalan-jalan sehari sekali untuk menurunkan tekanan darah. Berjalan-jalan santai juga bisa meredakan stres. Selain itu, ketika merasa marah, cemas, dan stres, sebaiknya Anda mulai mempertimbangkan untuk bicara dengan teman atau orang yang kepercayaan.
Sumber :: Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar