Kamis, 28 Februari 2013

Gula Bisa Jadi Penyembuh Luka


Gula mungkin dapat dijadikan sebagai alternatif penyembuh luka. Sebuah studi kecil yang dilakukan oleh perawat dan dokter di Inggris meneliti efek dari gula untuk pengobatan luka yang merupakan resep turun temurun dari sebuah keluarga, demikian dilansir BBC.

Moses Murandu, pria asal dari Zimbabwe yang sedang menempuh studi di Birmingham University mengatakan, ayahnya menggunakan gula bergranulasi untuk mengobati luka. Menurutnya, gula dapat mencegah penambahan jumlah bakteri pada tempat terjadinya luka.

Ia menemukan beberapa keberhasilan dari studi kecil yang dilakukannya di 35 rumah sakit di Birmingham. Menurutnya, studi mengenai manfaat gula perlu dikembangkan lebih lanjut.

Seorang pasien pria berusia 62 tahun bernama Alan Bayliss, harus mengalami amputasi di kaki kanan bagian atas lututnya, serta mengalami penghilangan pembuluh vena dari kaki kirinya. Penghilangan pembuluh venanya tidak dapat sembuh sebaik yang para dokter prediksikan sebelumnya. Kemudian, Murandu menyarankan untuk mengobati lukanya dengan gula.

"Telah terjadi sebuah perubahan besar. Luka yang sebenarnya sangatlah dalam dan sangat besar, sebesar jari saya. Ketika Moses pertama kali membalut luka saya dengan gula, ia hampir menggunakan seluruh pot gula, namun dua minggu kemudian, ia hanya perlu menggunakan empat sampai lima sendok teh," ungkapnya seperti dikutip BBC.

Bayliss mengatakan ia sangat puas dengan hasilnya, meskipun pada awalnya ia merasa ragu.

Kepintaran Itu Bisa Menular


Jika ingin pintar, maka bergaul lah dengan orang pintar. Pernahkah Anda mendengar ungkapan ini? Sebuah studi baru di New York berhasil membuktikan kebenaran ungkapan ini dan menyatakan bahwa kepintaran memang dapat menular.

Anak yang berada di lingkungan teman-teman yang lebih pintar dengan nilai yang lebih baik akan mendapatkan nilai yang lebih baik pula di tahun depannya. Demikian hasil temuan dari studi ini.

"Semakin pintar teman Anda saat ini, semakin lebar kesempatan bagi Anda untuk menjadi lebih pintar pula di waktu yang akan datang," ujar penulis studi ini Hiroko Sayama, peneliti sistem di State University New York di Binghamton.

Penemuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal PLos ONE menunjukkan bahwa pencapaian akademik seseorang dipengaruhi oleh performa dari rekan-rekannya.

Penemuan masa lalu telah menunjukkan bahwa obesitas dapat menular secara sosial, dan kondisi emosional orang juga cenderung dapat menyebar melalui jaringan sosial. Maka, untuk melihat ada tidaknya kecenderungan yang sama dalam kinerja akademik, para peneliti melibatkan 160 murid sekolah menengah atas (SMA) yang disurvei untuk mengetahui sahabat, teman baik, kenalan, dan relasinya. Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang peringkat kelasnya sejak tingkat pertama hingga tingkat akhir.

Secara umum, siswa yang berteman dengan siswa yang memiliki nilai lebih tinggi daripadanya, mengalami kenaikan nilai pada tingkat akhir sekolah. Efeknya cukup besar, siswa yang sebelumnya berada di peringkat ke-100 dan berteman dengan siswa peringkat ke-50, maka ia akan naik 10 hingga 15 peringkat.

Temuan menunjukkan prestasi akademis dapat menular secara sosial dan bergerak melalui lingkaran teman. Rekan dapat mempengaruhi perilaku seperti kebiasaan belajar, tetapi sebenarnya rekan juga memberikan tekanan. Jika rekan Anda berjuang untuk menghadapi ujian, maka mungkin Anda berpikir, "Saya harus bekerja lebih keras untuk dapat bersaing dengan teman-teman saya," ujar Sayama seperti dilansir LiveScience.

Kendati demikian, bukanlah tepat jika Anda ingin anak Anda berprestasi lantas menggantungkan pada lingkaran pertemanan. Faktor utama yang menentukan prestasi adalah motivasi, kata Sayama.

Manfaat Kuning Telur bagi Kesehatan


Telur merupakan bahan makanan yang sarat akan nilai gizi. Akan tetapi, telur juga sering dikaitkan pada berbagai masalah kesehatan. Hal ini karena telur mengandung kolesterol, terutama pada bagian kuning telurnya. Namun, ternyata banyak manfaat lain yang didapat dari kuning telur.

Berikut beberapa manfaat kuning telur yang tidak dapat Anda temukan di putih telur

- Lebih banyak vitamin.

Kuning telur mengandung lebih banyak vitamin baik jenis dan jumlahnya dibandingkan dengan putih telur. Setiap kuning telur mengandung tujuh vitamin, antara lain vitamin B6, B-12, A, D, E, K, dan folat. Vitamin A, D, E dan K hanya ditemukan di kuning telur saja, tidak di putih telur.

- Lebih banyak mineral.

Seperti vitamin, mineral merupakan zat gizi mikro yang krusial dibutuhkan oleh tubuh. Mineral merupakan zat gizi essensial yang digunakan untuk mengelola fungsi tubuh seperti menyeimbangkan elektrolit. Kuning telur serta putih telur memiliki 13 jenis mineral, di antaranya dari kalsium, magnesium, besi, potasium, sodium, dan selenium. Meskipun kedua bagian telur ini sama-sama mengandung mineral, namun kuning telur memiliki kandungan yang lebih banyak untuk setiap mineral. Contohnya, 90 persen dari kalsium yang terdapat di telur berada pada kuning telur; 93 persen kandungan besi pada telur berada di bagian kuningnya, dan hanya 7 persen yang berada di bagian putihnya.

- Kesehatan mata

Karotenoid yang ada di kuning telur, khususnya karotenoid lutein dan zeaxanthin, sangat bermanfaat bagi kesehatan mata. Menurut para peneliti, karotenoid ini, yang merupakan pigmen berwarna yang memberi warna kuning pada kuning telur, dapat menurunkan risiko penyakit age-related degeneration dan katarak. Zat ini berperan sebagai antioksidan untuk mata, melawan radikal bebas yang dapat merusak beberapa bagian pada retina sehingga dapat mempengaruhi kemampuan mata untuk fokus.

- Manfaat kolin

Kuning telur dengan vitamin, mineral, dan nutrien lain yang ada di dalamnya, juga membantu untuk memperbaiki kesehatan jantung dan kardiovaskuler. Bukan hanya konsumsi telur dalam jumlah moderat yang menunjukkan manfaat bagi jantung, namun juga nutrien pada kuning telur, yaitu kolin, membantu untuk meregulasi fungsi kardiovaskuler.

Selain itu, sebuah studi di University of North Carolina di Chapel Hill menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi makanan dengan kadar kolin yang tinggi memiliki kemungkinan 24 persen lebih kecil untuk mengalami penyakit kanker payudara dibandingkan mereka yang  tidak.

Sumber : Kompas.com

Minum Susu Malam Hari Cegah Keropos Tulang


Kalsium dalam susu merupakan salah satu nutrisi terbaik untuk menjaga kesehatan tulang karena kalsiumnya lebih mudah diserap tubuh. Untuk hasil maksimal sebaiknya susu dikonsumsi pada malam hari.

Menurut penjelasan ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia (FKUI) dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, pada malam hari osteoklas atau sel-sel penghancur tulang tidak bekerja.
"Pada malam hari aktivitas kita juga tidak banyak sehingga kalsium susu terserap optimal," katanya dalam acara perayaan 10 Tahun Kemitraan Perkumpulan  Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) dengan Anlene Rabu (27/7/2011) di Jakarta.

Tulang merupakan jaringan hidup yang aktif sehingga tumbuh waktu muda dan punya kemampuan memperbaiki saat terjadi kerusakan atau patah. Proses perbaikan ini terjadi pada permukaan tulang secara serentak. Sel tulang khusus ini disebut osteoklas yang mereabsorsi tulang yang telah tua, kemudian sel osteoblas akan menggantikannya dengan yang baru.

Sesudah menopause, osteoklas tetap menyerap mineral tulang dan menghancurkan kolagen. Akan tetapi, osteoblas menjadi lamban bekerja karena kekurangan estrogen. Itu sebabnya perempuan di usia menopause rentan menderita osteoporosis.

Menurut Fiastuti, vitamin D dan kalsium seharusnya dicukupi sejak usia muda karena kepadatan tulang mencapai puncaknya di usia 30 tahun.

"Kepadatan tulang akan berkurang seiring dengan usia. Di atas usia 30 tahun kecepatan proses penghancuran tulang lebih besar daripada kecepatan proses pengeroposan tulang," paparnya.



Sumber : Kompas.com

Olahraga Permainan Padatkan Tulang


Beragam jenis olahraga permainan seperti basket, voli, tenis dan sepakbola, memang menyenangkan untuk dilakukan. Selain dapat meningkatkan vitalitas, juga bermanfaat untuk menjagar tulang kita makin sehat dan tidak mengeropos (osteoporosis).

Menurut Journal of Bone and Mineral Research, edisi Mei, kegiatan olahraga permainan dan olahraga lainnya seperti berenang dan angkat beban bermanfaat dalam meningkatkan massa tulang serta melindungi tulang agar terhindar dari osteoporosis di kemudian hari.

“Orang yang berolahraga mulai dari usia 19 sampai 24 tidak hanya mendapat manfaat dengan padatnya tulang, tapi juga membentuk tulang yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak berolahraga” kata Mattias Lorentzon dari University of Gothenburg, di Swedia.

Olahraga yang di dalamnya ada gerakan melompat dan berlari terkait dengan meningkatnya perlindungan tulang. Lorentzon dan tim menyebutkan bahwa basket, voli, sepak bola dan tenis merupakan jenis kegiatan yang cukup baik untuk membangun massa tulang. Kegiatan tersebut mendorong tubuh untuk membentuk jaringan tulang baru.

Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi tipis dan kurang padat sebanyak 16 persen pada wanita dan 4 persen pada pria usia 50 tahunan. Tulang yang lebih besar dengan massa yang lebih banyak akan mencegah osteoporosis.

“Osteoporosis sebenarnya sudah mulai terjadi di usia 25 tahun ketika tulang mulai kehilangan sedikit demi sedikit jaringannya,” kata Lorentzon. Semakin banyak Anda bergerak, Semakin kuat tulang Anda, katanya.

Kopi, Teh, dan Minuman Ringan Kurangi Serapan Kalsium


Konsumsi kopi, teh, dan minuman ringan (soft drink) akan mengganggu penyerapan kalsium pada usus. Akibatnya, kepadatan tulang akan terganggu hingga mudah keropos. Ini akan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.

Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, Siti Annisa Nuhonni di Jakarta, Jumat (12/10/2012) mengatakan, rata-rata konsumsi konsumsi kalsium orang Indonesi sekitar 300 miligram per hari. Padahal, kebutuhan tubuh mencapai 1.000 miligram - 1.500 miligram kalsium per hari.

Meski jumlah asupan kalsium rendah, banyak kalsium yang tidak terserap tubuh dengan baik. Salah satunya akibat konsumsi kopi, teh, atau minuman ringan yang berlebihan.

Kalsium dalam tubuh mudah berikatan dengan protein dan natrium (garam). Akibatnya, banyak kalsium yang dikonsumsi terbuang percuma keluar tubuh. Karena itu, maksimum hanya 50 persen kalsium yang masuk bisa diserap tubuh.  "Cukup konsumsi 1 gelas - 2 gelas kopi atau teh per hari. Jangan berlebihan," tegasnya.

Kalsium diperlukan untuk memperkuat tulang. Makanan yang memiliki kandungan kalsium tinggi adalah susu dan produk turunannya, seperti yogurt dan keju. Namun, kalsium juga bisa diperoleh dari produk pangan murah yang mudah ditemui, seperti ikan teri kering, rebon, dan ikan teri segar.

Sebagai perbandingan, setiap 100 gram ikan teri kering mengandung 1.200 miligram kalsium. Sedang pada satu gelas susu kedelai (250 mililiter) mengandung 250 miligram kalsium.

Sumber : Kompas.com

Sabtu, 16 Februari 2013

8 Terbaik Penangkal Kolesterol Jahat



Tingginya kadar kolesterol jahat dalam darah dapat berakibat buruk bagi kesehatan dan memicu perkembangan beragam penyakit seperti jantung, hipertensi, dan diabetes. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Menurut American Heart Association (AHA), Anda dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dengan cara mengonsumsi makanan-makanan sehat.
Berikut ini beberapa jenis makanan terbaik yang dapat membantu Anda memerangi kolesterol jahat.
1. Oat
Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda harus membiasakan mengganti sarapan pagi dengan mengonsumsi oat. Menurut penelitian, konsumsi dua porsi oat setiap hari dapat menurunkan kolesterol jahat sebesar 5,3 persen hanya dalam enam minggu. Perlu diketahui, oat mengandung zat yang disebut beta-glukan, yang berfungsi dalam menyerap kolesterol jahat.
2. Anggur merah
Tidak selamanya konsumsi alkohol itu berdampak buruk. Menurut kajian, buah anggur merah yang digunakan dalam pembuatan red wine memiliki efek penting dalam mengatur kadar kolesterol. Konsumsi dua gelas anggur merah setiap minggu diyakini memberikan manfaat besar bagi kesehatan Anda.
3. Ikan salmon
Ikan salmon dikenal sebagai sumber terbaik asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam menjaga kadar kolesterol tetap terkendali serta mencegah penyakit jantung dan stroke. Beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden, dan herring membantu dalam meningkatkan kadar kolesterol baik sebesar 4 persen.
4. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan pada  kacang-kacangan dan biji-bijian memiliki molekul-molekul asam lemak paling rendah dan merupakan yang terbaik di antara tiga jenis lemak, yakni lemak jenuh ganda, lemak jenuh, dan lemak tak jenuh  tunggal. Menambahkan menu kacang-kacangan dalam diet Anda dapat membantu menurunkan kadar kolesterol sebesar 8 persen. Kacang hitam, kacang merah, ataupun kacang pinto adalah jenis-jenis yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi sepertiga dari kebutuhan serat harian Anda.
5. Teh
Ini adalah minuman paling populer untuk mengikis lemak. Teh memiliki antioksidan dan kandungan kafein lebih sedikit ketimbang kopi. Dalam secangkir kopi mengandung sekitar 135 mg kafein, sedangkan teh hanya mengandung 30 sampai 40 mg. Kandungan phytocemical dalam teh juga dapat membantu melindungi tulang. Senyawa tersebut juga berperan sebagai pertahanan besar terhadap kadar kolesterol LDL (jahat).
6. Cokelat hitam
Cokelat hitam kaya akan kandungan antioksidan dan mempunyai peran untuk mengurangi kolesterol. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Hepatologi disebutkan, kandungan antioksidan pada cokelat hitam dapat mengurangi kerusakan pada pembuluh darah yang selanjutnya dapat mengancam kesehatan orang dengan sirosis (penyakit hati kronis). Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi 100 gram cokelat hitam setiap hari dalam membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular sebesar 21 persen.
7. Bayam
Sayuran yang satu ini mengandung sekitar 13 senyawa flavonoid yang menjauhkan Anda dari kanker, penyakit jantung, dan osteoporosis. Beberapa literatur menyebutkan, konsumsi setengah cangkir sayuran yang kaya kandungan lutein ini akan menjaga kita dari serangan jantung.
8. Minyak zaitun (olive oil)
Minyak ini memiliki banyak manfaat kesehatan. Asam lemak tak jenuh tunggal pada minyak ini dapat melindungi jantung karena menurunkan total kolesterol, trigliserida, dan kolesterol "jahat" atau LDL, tanpa menurunkan kadar kolesterol baik.
Kompas.com